Minggu, 13 April 2014

Tugas individu hasil wawancara


BAB I
PENDAHULUAN

Guru merupakan pekerjaan yang mulia. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang berprofesi sebagai guru namun belum menjadi seorang guru yang baik. Guru bukan sekedar menyampaikan ilmu yang Ia miliki kepada peserta didiknya. Namun bagaimana cara Ia menyampaikan ilmu pengetahuan yang Ia miliki, bagaimana Ia menciptakan suasana belajar yang nyaman dan bagaimana Ia bisa memahami para peserta didiknya.

Guru memainkan peran sebagai manajer dan fasilitator pembelajaran, memotivasi, melatih dan melakukan konseling kepada siswanya.Guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk belajar dengan beragam cara (Sudarwan Danim, 2013;4). Kegiatan pembelajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik. Guru yang baik dimulai dari karakter pribadinya. Guru yang baik sangat cermat dalam bertutur dan bertindak Sudarwan Danim, 2013 ;10 ). Sudarwan Danim (2013) menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik . berbeda guru maka berbeda pula karakter dan gayanya.

Kehadiran guru yang seperti ini sulit didapatkan di kota-kota besar. Umumnya mereka yang berprofesi sebagai guru yang ada di kota-kota besar menjalani profesi untuk memperoleh gaji demi kelangsungan hidup. Kebanyakkan mereka tidak memperdulikan bagaimana menjadi guru yang baik, yang penting menyampaikan pelajaran, siswa diberi tugas mendapatkan nilai dan diuji kembali di ujian semester dan ujian kenaikan kelas.


BAB II
(Hasil Wawancara)

A. Indentitas Narasumber

Nama : ES
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 26 tahun
Pendidikan terakhir : S1 Unimed, Jurusan Bahasa Indonesia
Sekolah tempat mengajar : SMAN 1 Medan
Lama Mengajar : 5 tahun ( Juga mengajar di sebuah bimbingan)
Jabatan : Guru Honor
Bidang Studi : Bahasa Indonesia
Sertifikasi : Belum

B. Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal 11 April 2014 pada pukul 15.00 WIB. Tempatnya berada di Bimbingan Expert di jalan Nyak Makan , Medan tempat Saudara ES bekerja selain d SMAN 1 Medan. Wawancara ini berdurasi sekitar 20 menit.

1. Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan ?

Pendidikan yang saya lihat saat ini kurang efektif, karena kurang sesuai dengan dunia kerja. Banyak siswa yang dibebani dengan teori-teori tetapi praktiknya hanya sedikit. Padahal seharusnya antara teori dan praktik haruslah seimbang agar tantangan dunia kerja dapat dijawab oleh pendidikan . dengan demikian kita tidak hanya menghasilkan akademisi tetapi juga praktisi handal.

2. Motivasi atau dorongan apa yang mendasari statement Anda yang menyatakan bahwa pendidikan sekarang kurang efektif ?

Karena saya melihat praktiknya dilapangan seperti itu. Apalagi sekarang kurikulum pendidikan sekarang berbasis entrepreneurship. Banyak siswa yang tidak bisa bersaing dalam bekerja. Rata-rata SDM dalam negeri kalah dengan SDM lulusan luar negeri. Selain itu jiwa wirausaha tidak dimiliki SDM kita karena di sekolah tidak diajarkan dengan baik. Itulah alasan saya mengatakan pendidikan sekarang kurang efektif.

3. Motivasi apa yang mendorong Anda untuk terjun ke dalam dunia pendidikan ?

Motivasi Saya adalah ingin menjadi warga Negara yang ambil bagian memajukan Negara kita melalui bidang yang Saya suka yaitu pendidikan. Karena menurut Saya, pendidikan adalah salah satu dasar penting dalam mengembangkan sebuah Negara, sementara Saya adalah anak dari seorang guru, Saya mengerti bahwa jika Saya mengajar dengan baik maka Saya bisa menjadi pencipta pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat menopang kemajuan dan menjadi SDM Indonesia yang penting di masa depan. Itulah mengapa Saya ingin terjun ke dunia pendidikan sebagai seorang guru.

4. Bagaimana sudut pandang Anda sebagai guru dalam melihat peserta didik ?
Peserta didik adalah orang-orang yang perlu di benahi dan diisi baik dengan iptek, keterampilan, dan mental guna mencapai prestasi yang baik. Peserta didik adalah asset bangsa yang berharga. Karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

5. Apakah filosofi Anda dalam Mengajar ?

Filosofi Saya dalam mengajar, “ pendidikan adalah pekerjaan nobel ” . Pekerjaan nobel disini adalah pekerjaan mulia untuk kemanusiaan. Karena tanpa pendidikan manusia tidak dapat menciptakan hidup yang lebih baik kedepannya. Ketika Saya mengajar, Saya meletakkan harapan saya kepada peserta didik untuk menjadikan hari depan menjadi lebih baik.

6. Pendekatan apa yang Anda lakukan dalam mengajar?
Pendekatan kontekstual, artinya tidak menyamaratakan cara mendidik kepada semua siswa. Kemampuan setiap siswa tidaklah sama. Saya akan melakukan pengulangan kepada siswa yang belum mengerti, karena dari mimic wajah siswa kita bisa melihat siswa kita sudah paham atau belum. Dan untuk siswa yang andai akan saya akselerasikan.

7. Apakah ada perbedaan saat Anda mengajar di sebuah sekolah dengan mengajar di Bimbingan Belajar ?

Kalau mengajar di sekolah sangat terpaku dengan materi yang ada di buku teks. Mengajar di sekolah terkesan kaku dan semangat murid rendah. Focus murid di sekolah adalah nilai. Berbeda dengan belajar di bimbingan, entah mengapa mengajar di bimbingan terasa lebih rileks, dan santai. Murid-murid yang ada di bimbingna belajar juga lebih bersemangat dalam belajar.fokus murid di bimbingan adalah bagaimana mereka benar-benar paham dengan materi yang disampaikan oleh tentor mereka.

8. Apa yang yang harus dimiliki pendidik dalam mengajar muridnya ?


Kemampuan di bidang akademik tentunya dan karakter-karaker sebagai guru yang baik, seperti sabar, disiplin, penuh kasih, punya komitmen dan lainnya.

9. Sedekat Apa Anda Sebagai Guru dengan peserta didik Anda?

Guru dan murid tentunya memiliki batasan0batasan yang jelas. Saya sebagai guru berusaha dekat dengan siswa Saya terutama yang laki-laki. Remaja laki-laki yang ada di bangku SMA sangat labil dalam mengontrol emosi mereka dan gampang sekali jatuh kedalam pergaulan yang tidak baik. Saya sebagai guru tentu tidak ingin hal itu terjadi. Saya berusaha dekat dengan mereka, memberikan mereka waktu buat bertukar pikiran dan memberikan nasihat sebisa Saya.




BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Pengajar yang Cerdas


Kegiatan pengajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik. Berbeda guru, maka berbeda pula karakter dan gayanya. Keistimewaan adlah suati kebajikan dan pembelajaran yang sukses bertumpuh pada karakter guru serta pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Masyarakat dan sekolah menuntut kehadiran guru yang istimewa. Tujuan guru mengajar adalah untuk mentransformasikan pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan pewarnaan nilai pada siswa.






Seperti apa guru yang cerdas?


















· Ksatria : Mengakui kesalahan ketika memang melakukannya


· Jujur : Memberitahukan siswa tentang kebenaran dan menjelaskan tindakan


· Disiplin : Menunjukkan control diri dan daoat diandalkan untuk melakukan hal


yang benar dalam setiap situasi.


· Penyayang : Menunjukkan diri benar-benar peduli dengan siswa secara pribadi dan


Professional


· Integritas : Selalu melakukan apa yang dikatakan apapun konsekuensinya


· Antusias : Tampil bersemangat dan percaya pada apa yang diajarkan benar-benar


bermaslahat untuk hidup


· Motif Bagus : Menjadikan siswa selalu pada prioritas utama


· Komitmen : Menunjukkan semanagt dan semangat untuk menyampaikan materi


secara tuntas






Bagaimana gaya ideal yang harus ditampilkan guru dikelas ?









3.2 10 Kualitas Guru yang Baik


Semua guru harus menjadi guru yang baik. Berikut adalah 10 kualitas guru yang baik :











A. Confidence ( Keyakinan Diri )


Guru yang baik memiliki kepercayaan diri, meski sesekali mengalami kemunduran. Guru yang baik mampu menghadapi semua situasi dan waktu. Guru yang baik tidak mengambil proporsi pribadi terlalu besar dan membiarkan masalah membuat mereka marah.






B. Patience ( kesabaran)


Guru-guru terbaik adalah mereka yang mampu mengontrol emosinya. Guru yang baik bisa membantu siswa yang mengalami mental walau sebenarnya itu bukan tugas utama mereka. Guru yang baik dengan tekun mengajar muridnya yang mungkin belum paham dengan materi yang disampaikannya.






C. True Compassion for Their Students ( Memiliki Kasih Sayang Sejati pada Siswanya)


Guru yang baik peduli dengan peserta didiknya dan memiliki rasa ingin membantu mereka. Guru yang baik memiliki kecermatan dalam memlihat siswa yang membutuhkan perhatian ekstra dan dengan senang hati memberikannya. Guru yang baik tetap memperhatikan muridnya walau tidak dalam lingkungan sekolah.










D. Understanding (Pemahaman)


Guru yang baik memiliki pemahaman yang baik terhadap mengajar. Mereka tidak mengajar dengan teknik yang kaku, sehingga hal itu membantu kelancaran dan kemudahan siswa belajar. Guru yang baik , fleksibel dalam gaya mengajar dan menyesuaikannya setiap hari jika perlu.






E. The Ability To Look At Life In A Different Way and Explain A Topic In A Different Way ( Kemampuan melihat Kehidupan Dengan Cara Yang Berbeda Dan Menjelaskan Topik Dengan Cara Yang Berbeda )


Tidak semua siswa dapat menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru dengan sama cepat.Guru yang baik memberi perlakuan yang berbeda utnuk siswa yang berbeda. Guru yang baik mengajar berdasarkan bagaimana cara siswanya belajar , meski ini bukan pekerjaan yang mudah.






F. Decication To Excellence ( dedikasi untuk keunggulan)


Guru yang baik memiliki dedikasi dan menginginkan capaian yang terbaik dari siswa-siswanya dan diri mereka sendiri, guru yang baik mendorong ide dan menawarkan insentif. Guru yang baik mendorong peserta didiknya untuk menjadi pribadi yang baik.






G. Unwavering Support ( Teguh Dalam Memberikan Dukungan)


Guru yang baik tahu bahwa setiap siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik jika mereka memiliki guru yang tepat. Guru yang baik tidak menjadikan peserta didiknya sebagai penyebab kegagalan kegiatan pembelajaran.






H. Willingness To Help Student Achieve ( Kesediaan Untuk Membantu Siswa Mencapai Prestasi )


Guru yang baik tidak hanya mengajar ketika jam pelajarannya. Guru yang baik serius ketika mengajar. Guru yang baik tahu bahwa prestasi siswa bukan terletak pada nilai yang bagus, tetapi ketika siswa mampu menguasai materi pelajaran. Guru yang baik bersedia bekerja keras agar siswanya mampu mencapai prestasi.






J. Pride In Student Accomplishment ( Bangga Atas Prestasi Siswa )


Guru yang baik sangat bangga pada siswanya yang mendapatkan nilai yang baik atau menerima penghargaan dari masyarakat. Guru yang baik merayakan keberhasilan untuk siswa-siswanya, tahu bahwa siswa-siswanya telah berupaya keras melakukan yang terbaik.






H. Passion For Life ( Bergairah Untuk Hidup )


Guru yang baik tidak hanya tertarik pada bidang tugasnya. Guru yang baik memberikan contoh kepada siswanya bahwa tugas-tugas yang ada merupakan tantangan yang harus dilalui. Guru hanyalah manusia biasa tetapi selalu ada alasan untuk membuat siswa terus maju.










3.3 Guru dengan kemampuan mengajar yang unggul memiliki beberapa karakteristik, yakni :
















Keahlian pokok


Memiliki pengetahuan tentang materi pembelajaran secara menyeluruh. Menguasai materi pelajaran lebih jauh dari sekedar yang tertuang dalam buku teks. Mendalami secara kontinyu mata pelajaran. Mengikuti perkembangan secara teratur dalam mata pelajaran terkait dengan pengembangan intelektual bidang lain yang menunjang. Memiliki minat yang kuat dalam isu-isu yang lebih luas demi pengembangan intelektual yang mengagumkan.






Ahli Pedagogis


Menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasiknnya dengan jelas. Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa. Mengevaluasi siswa secara adil dan cepat. Memberikan umpan balik secara teratur. Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain. Memandu siswa berhasil belajar melalui eksplorasi proses pemecahan maslaah secara kreatif dan kritis.


Komunikatir yang Unggul


Menunjukkan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisanyang efektif.menunjukkan kemampuan berorganisasi dan keterampilan perencanaan yang baik. Membantu siswa belajar menggunakan keterampilan berkomunikasi yang efektif. Mendengarkan dengan penuh perhatian, bersemangat, dan menunjukkan keakraban. Memanfaatkan alat pembelajaran dengan tepat dan efektif. Menggunakan bahasa sebagai jembatan budaya.


Mentor yang Berpusat pada Siswa


Menjadikan kegiatan belajar siswa sebagai prioritas tertinggi. Berusaha meransang setiap siswa melalui berbagai metode serta mendorong dan mengundang partisipasi aktif siswa. Membantu siswa menghubungkan pengalaman pembelajaran . Menanamkan pada siswa untuk belajar seumur hidup. Membuat siswa dengan mudah memahami kepribadiannya.


Asesor yang sistematis dan Berkelanjutan


Mengembangkan dan menggunakan hasil penelitian untuk terus meningkatkan pengalaman belajar siswa sesuai dengan tujuan program.menciptakan lingkungan yang mengundang umpan balik siswa yang menbangun untuk perbaikan pembelajaran. Menyesuaikan gaya mengajar untuk mencapai tujuan belajar siswa yang berhasil. Mengakui keterbatasan dan kekurangan sendiri, emnerima realitas keterbukaan dan daya krisis siswa , serta belajar dari mereka. Mendukung upaya pengujian untuk emngetahi keberhasilan kegiatan pembelajaran






3.3 Hubungan dengan Teori Pedagogi


Jika hasil wawancara dikaji melalui teori pedagogi, tepatnya merujuk pada topic menjadi seorang guru yang memiliki kualitas yang baik dan seorang guru yang unggul, Saudara ES sudah mulai memiliki beberapa point diantaranya. Hal ini tampak dari jawaban yang Ia kemukakan dalam hasil wawancara yang kami lakukan. . The Ability To Look At Life In A Different Way and Explain A Topic In A Different Way, seorang guru yang baik dan unggul memahami batasan kemampuan murid-muridnya dan menyesuaikan cara penyampaian pembelajaran, strategi belajar dna kondisi lingkungan belajar menjadi nyaman dan hal ini selalu berusaha di lakukan oelh saudara ES.


Saudara ES sedang berjalan menjadi seorang guru dengan kemampuan mengajar yang unggul, hal ini jelas tampak ketika Ia menjawab bahwa seorang pengajar membutuhkan kemampuan akademis di bidang yang akan Ia ajarkan kepada siswanya tetapi juga membutuhkan keahlian pedagogis yang baik.


Selain itu Ia dalam tahap menjadi mentor yang berpusat pada siswa, dimana saudara ES menyadari bahwa siswanya adalah asset yang berharga bagi masa depan, pernyataannya yang menyatakan bahwa ia meletakakkan harapannya untuk menjadikan hari esol yang lebih baik pada siswanya secara tidak langsung menyatakan bahwa kegiatan belajar siswa adalah perioritas utama buatnya dalam ia menjalani profesinya sebagai guru.


























BAB IV


KESIMPULAN






Menjadi seorang Guru yang baik, unggul, dan cerdas bukanlah hal yang mudah. Bahkan mereka yang bertahun-tahun terjun di dunia pendidikan sebagai pengajar belum tentu mampu mengisi setiap point yang ada sebagai seorang ahli pedagogi.


Tidak terikat dari jenjang pendidikan siswa yang diajar, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA, mereka tetap memerlukan guru yang memiliki karakter sebagai guru yang baik, berkualitas , cerdas dan unggul. Bukan hanya sebagai pentransfer ilmu pengetahuan, namun juga bagaiman siswa itu diperhatikan, dinasehati dan bagaiman seorang guru mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan tidak kaku.


Sulit untuk memenuhi setiap criteria yang ada, butuh waktu yang lama. Apalagi di kota yang focus kebanyakkan guru adalah mencari uang tanpa memperhatikan tugas utama yang Ia pegang ketika mengambil keputusan untuk menjalani profei sebagai guru. Namun ketika keinginan itu kuat bukan mustahil akan banyak guru di kota yang akan menjadi ahli pedagogi. Saudara ES sudah memiliki beberapa point untuk menjadi seorang guru yang berkualitas dan unggul dan itu semua butuh proses untuk mencapai hal yang lebih tinggi lagi.


























BAB V


SARAN






Saran yang bisa penulis sampaikan adalah dengan melihat bahwa masih banyak point-point untuk menjadi seorang guru yang benar-benar unggul dan berkualitas minim di kota-kota, dihapkan adanya kerja sama pemerintah dalam meninjau ulang hal ini. Harapannya pemerintah bisa lebih memberikan sarana dan prasarana dalam membantu meningkatkan kualitas guru yang ada.


Banyak hal yang bisa dilakuakn dalam peningkatan kualitas guru yakni; melalui program pelatihan dan seminar-seminar yang bisa diselenggarakan oleh pemerintah. Ini bukan untuk kebutuhan pribadi guru tetapi untuk masa depan bersama dengan harapan bahwa peserta didik dapat menjadikan hari besok selalu menjadi hari yang lebih baik.










































DAFTAR PUSTAKA






Danim. Sudarwan, 2010. Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi.Bandung : Alfabeta


Tidak ada komentar: