Selasa, 15 Oktober 2013

Peranan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam Mengembangkan Kreativitas



Peranan Keluarga Dalam Mengembangkan Bakat dan kreativitas Anak
Dalam keluarga kecil kami, saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Saya memiliki kedua orangtua yang sangat menyayangi kami anak-anak mereka. Saya memiliki dua orang kakak perempuan yang sudah bekerja dan merantau dan satu orang adik laki-laki yang saat ini masih duduk di bangku SMA. Kami empat bersaudara lumayann dekat satu dengan yang lain dan selalu cerita maslah kami satu sama lain. Orangtua kami termasuk orangtua yang tidak mengekang kami anak-anaknya dan membiarkan kami memilih namun harus bisa bertanggung jawab dalam pilihan yang kami ambil.

Teori Pengembangan Kreativitas ( creativity Intersection )

Dalam membantu anak mewujudkan kreativitas mereka, anak perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Keberhasilan kreatif adalah persimpangan (intersection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dsn bekerja kreatif dan motivasi intrinsic, dapat juga disebut dengan motivasi batin)

A. PERANAN KELUARGA 

Karakteristik Keluarga yang Kreatif
Penelitian Dacey
    Dacey pada tahun 1989 melakukan penelitian di Inggris terhadap kehidupan keluarga.
Kesimpulan yang ditarik dari studi ini :
            # Faktor Genetis Vs Lingkungan
               Cara asuhan orangtua dan iklim keluarga mempengaruhi kreativitas anak untuk berada di atas rata-rata dalam prestasi kreatif. Untuk factor ini saya setuju Karena dari cara asuhan orangtua kami anak-anaknya dapat belajar bertanggung jawab dan berdisiplin serta belajar kreatif baik dalam masalah yang kami hadapin atau sesuatu yang ingin kami lakukan kedepan.
            # Aturan Perilaku
               Orangtua dari remaja kreatif tidak banyak menetukan aturan perilaku didalam keluarga. Keluarga saya tidak terlalu banyak memberikan peraturan yang banyak kepada kami. Orangtua saya lebih mengharapkan tanggung jawab kepada diri kami sendiri. Dan ada akhir dimana orangtua kami melakukan evaluasi akhir kepada kami apa yg baik atau buruk yang telah kami lakuakn. Jika itu baik maka lakukan dan jika itu buruk maka jangan dilakukan lagi.
            # Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
               Banyak tes kreativitas yang kurang absah dalam pengukuran kreatif pada remaja. Perlu diingat bahwa kreativitas merupakan “trait” yang relatif kurang stabil, terutama pada masa remaja.
            # Masa Kritis
               Ketika remaja merasa bahwa mereka sedang berada dalam masa kritis hidupnya maka mereka dapat berpikir lebih imajinatif dan berani mengambil resiko dalam bertindak. Ini mungkin saya alami ketika saya menghadapi masalah dirumah yang harus saya hadapin.
            # Humor
               Bercanda, berolok-olok, dan memperdayakan sebagai lelucon biasanya terjadi pada keluarga kreatif. Keluarga saya termasuk keluarga yang humoris dan suka bercanda. Terutama ayah kami.
            # Ciri-ciri Menonjol Lainnya
               Bertentangan dengan pendapat stereotype, anak-anak kreatif melihat dirinya mudah bergaul dengan orang lain dan menilai tinggi ciri ini. Untuk factor ini saya termasuk anak yang introvert dan sulit bergaul dengan orang baru.
            # Perumahan
               Kebanyakan dari keluarga kreatif menempati rumah yang jauh berbeda dari rumah-rumah oranglain. Biasanya didalam rumah dekorasinya dengan koleksi yang langkah.
            # Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
               Kebanyakan anak kreatif mengatakan bahwa mereka merasakan mendapat dorongan kuat dari orangtua mereka. Orangtua saya merupakan orangtua yang selalu mendukung anaknya untuk berprestasi dan selalu memberikan motivasi dan pujian kepada anaknya.
            # Gaya Hidup Orangtua
               Kebanyakkan orangtua dari keluarga kreatif dapat menceritakan salah satu aspek dari kehidupan merekayang tidak biasa.
            # Trauma
               Anak kreatif lebih banyak mengalami trauma dari anak biasa. Untuk trauma yang mendalam saya belum pernah menghadapinya.
            # Dampak dari Sekolah
               Sekolah ataupun guru membantu siswa dalam meningkatkan kreativitas anak namun, dalam studi ini jarang ditemukan. Mungkin jarang namun saat saya duduk di bangku SMP saya sangat suka menggambar dan guru SMP kami dengan senang hati selalu mengajari kami dan menyediakan waktu khusus bagi anak-anak yang mau belajar lebih dalam tentang cara melukis.
            # Bekerja Keras
               Kreativitas lebih banyak merupakan hasil dari kerja keras. saya setuju dengan factor ini karena segala upaya berpikir kreatif yang saya dapatkan dan lakukan biasanya saya lakukan dengan kerjakeras.
            # Dominasi lateral
               Beberara teorikus berpendapat bahwa kekidalan lebih banyak ditemukan pada pribadi-pribadi kreatif.
            # Perbedaan Jenis Kelamin
               Gender dari sample remaja tidak menunjukan ada perbedaan yang nyata dalam nilai kreativitas.
            # Penilaian orangtua Mengenai Kreativitas Anak
               Penilaian dari orangtua dan saudara adalah salah satu hal yang saya lakukan sbelum saya memperlihatkan produk kreativitas saya kepada orang lain.
            # Jumlah Koleksi
               Makin tinggi kreativitas remaja, makin banyak jumlah koleksi mereka.

 Hubungan Antara Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak

Pada umumnya tampak bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orangtua, makin baik prestasi anak. yang menarik bahwa pendidikan ibu lebih jelas dan positif hubungannya dengan prestasi anak dibandingkan pendidikan ayah. Saya kurang setuju dengan pernyataan ini karena menurut saya ayah saya lebih banyak memodeling pribadi yang kreatif dibandingkan dengan ibu saya walau tingkat pendidikan mereka sama.
Sehubung dengan sikap orangtua dalam pendidikan, data menunjukan bahwa perhatian merupakan determinan yang positif dari kinerja kreatif seorang anak, akan tetapi pendekatan otoriter mempunyai dampak yang sebaliknyarhadap kinerja anak.

Studi Tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia

Hasil studi ini menunjukkan bahwa orangtua dari anak berbakat mempunyai tingkat pendidikan, jabatan professional, dan penghasilan yang lebih tinggi. Ciri-ciri anak yang menurut orangtua perlu dikembangkan dalam penelitian ini nyata bahwa orangtua berbakat lebih mementingkan cirri “ ketekunan” dan “inisiatif” dibandingkan orangtua pada kelompok anak yang memiliki kecerdasan rata-rata.

Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah

Anak-anak yang hidup dalam lingkungan yang merangsang dan tidak konversional akan belajar menikmati keragaman, keterbukaan, dan orisinalitas. Kebebasan dan kesempatan untuk melakukan macam-macam kegiatan. Disini penerapan-penerapan 4P sangat perlu dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak.
Untuk teori ini saya dan kakak saya jika ada waktu libur sering membuat kerajinan tangan dari barang yang tidak dipakai dirumah dan membuatnya jadi hiasan. Selain emmbuat kerajinan tangan dalam hal barang kami juga sering menyalurkan ide kreatif saya dalam pembuatan makanan seperti kue dan jajanan untuk makan bersama dengan orangtua.

Dampak Sikap Orangtua Terhadap Kreativitas Anak

Beberapa factor yang menentukan hubungan sikap orangtua secara langsung mempengaruhi kreativitas anak mereka:
^kebebasan
^Respek
^Kedekatan Emosional yang Sedang
^Prestasi bukan Angka
^Orangtua Aktif dan Mandiri
^menghargai Kreativitas
Orangtua saya meliputi point-point diatas dimana mereka memantau perkembangan kami dan tidak memaksakan kehendak mereka kepada kami anak-anaknya. Tidak mempermasalahkan nilai yang kami dapat namun melihat apakah perkembangan kami meningkat. Dan selalu memberikan kami motivasi untuk melakukan hal lebih dari yang sudah kami dapatkan dan supaya tidak cepat berpuas diri.

B. PERANAN SEKOLAH

Karakteristik Guru Anak Berbakat
Guru yang baik menetukan tujuan dan sasaran belajar, membantu dalam pembentukan nilai pada anak, memilih pengalaman belajar, menentukan metode atau strategi mengajar, dan paling penting menjadi model prilaku bagi siswa. Ciri guru anak berbakat dihimpun oleh Davis:
# Sikap demokratis
#Ramah dan memberi perhatian perorangan
#Sabar dan memiliki minat luas
#Penampilan yang menyenangkan
#memiliki rasa humoris
# memberi perhatian terhadap masalah anak
#menggunakan penghargaan dan pujian
#kemahiran yang luar biasa dalam mengajar subjek tertentu.

Ketika saya bersekolah di Perguruan Kalam Kudus, saya merasa bahwa guru-guru disana memiliki criteria diatas. Di sekolah saya semasa SD dan SMP saya di berikan motivasi untuk meningkatkan kreativitas saya baik dalam menggambar dan membuat prakarya. Agak berbeda dengan Sekolah saya semasa SMA di SMAN 12 medan dimana guru-guru terkesan kurang peduli terhadap muridnya. Dan hanya menuntu murid mamapu menguasai materi pelajaran. Sehingga saya pada SMA hanya menuntut saya mengerti materi tanpa proses belajar yang menyenangkan yang menuntut kreativitas dari seorang pengajar.

C. Peran Masyarakat

Kebudayaan creativogenic menurut Ariety mempunyai karakteristik sebagai berikut:
^tersedianya sarana prasarana kebudayaan
^Keterbukaan Terhadap rangsangan Kebudayaan
^Penekanan pada Becoming
^Kebebasan
^Menghargai kebudayaan yang berbeda
^Toleransi dan minat terhadap pandangan divergen
^interaksi antar pribadi-pribadi yang berarti
^Adanya insentif
Kesembilan factor tersebut merupakan penunjang tetapi yang paling menentukan adlaah unusur-unsur intrapsikis individu, seperti rada aman dan bebas secara psikologis.
Kita tidaknya hanya bersikap kreatif dalam keluarga dan untuk diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan masyarakat kita.

Tidak ada komentar: