Peranan Keluarga Dalam
Mengembangkan Bakat dan kreativitas Anak
Dalam
keluarga kecil kami, saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Saya memiliki
kedua orangtua yang sangat menyayangi kami anak-anak mereka. Saya memiliki dua
orang kakak perempuan yang sudah bekerja dan merantau dan satu orang adik
laki-laki yang saat ini masih duduk di bangku SMA. Kami empat bersaudara
lumayann dekat satu dengan yang lain dan selalu cerita maslah kami satu sama
lain. Orangtua kami termasuk orangtua yang tidak mengekang kami anak-anaknya
dan membiarkan kami memilih namun harus bisa bertanggung jawab dalam pilihan
yang kami ambil.
Teori
Pengembangan Kreativitas ( creativity Intersection )
Dalam
membantu anak mewujudkan kreativitas mereka, anak perlu dilatih dalam
keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk
mengembangkan bakat atau talenta mereka. Keberhasilan kreatif adalah
persimpangan (intersection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu
(domain skills), keterampilan berpikir dsn bekerja kreatif dan motivasi intrinsic,
dapat juga disebut dengan motivasi batin)
A. PERANAN KELUARGA
Karakteristik Keluarga yang Kreatif
Penelitian Dacey
Dacey pada tahun 1989 melakukan penelitian
di Inggris terhadap kehidupan keluarga.
Kesimpulan
yang ditarik dari studi ini :
# Faktor Genetis Vs Lingkungan
Cara asuhan orangtua dan iklim
keluarga mempengaruhi kreativitas anak untuk berada di atas rata-rata dalam
prestasi kreatif. Untuk factor ini saya setuju Karena dari cara asuhan orangtua
kami anak-anaknya dapat belajar bertanggung jawab dan berdisiplin serta belajar
kreatif baik dalam masalah yang kami hadapin atau sesuatu yang ingin kami
lakukan kedepan.
# Aturan Perilaku
Orangtua
dari remaja kreatif tidak banyak menetukan aturan perilaku didalam keluarga. Keluarga
saya tidak terlalu banyak memberikan peraturan yang banyak kepada kami. Orangtua
saya lebih mengharapkan tanggung jawab kepada diri kami sendiri. Dan ada akhir
dimana orangtua kami melakukan evaluasi akhir kepada kami apa yg baik atau
buruk yang telah kami lakuakn. Jika itu baik maka lakukan dan jika itu buruk
maka jangan dilakukan lagi.
#
Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
Banyak tes kreativitas yang kurang absah
dalam pengukuran kreatif pada remaja. Perlu diingat bahwa kreativitas merupakan
“trait” yang relatif kurang stabil, terutama pada masa remaja.
# Masa
Kritis
Ketika remaja merasa bahwa mereka sedang
berada dalam masa kritis hidupnya maka mereka dapat berpikir lebih imajinatif
dan berani mengambil resiko dalam bertindak. Ini mungkin saya alami ketika saya
menghadapi masalah dirumah yang harus saya hadapin.
#
Humor
Bercanda,
berolok-olok, dan memperdayakan sebagai lelucon biasanya terjadi pada keluarga
kreatif. Keluarga saya termasuk keluarga yang humoris dan suka bercanda. Terutama
ayah kami.
#
Ciri-ciri Menonjol Lainnya
Bertentangan
dengan pendapat stereotype, anak-anak kreatif melihat dirinya mudah bergaul
dengan orang lain dan menilai tinggi ciri ini. Untuk factor ini saya termasuk
anak yang introvert dan sulit bergaul dengan orang baru.
#
Perumahan
Kebanyakan
dari keluarga kreatif menempati rumah yang jauh berbeda dari rumah-rumah
oranglain. Biasanya didalam rumah dekorasinya dengan koleksi yang langkah.
#
Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
Kebanyakan
anak kreatif mengatakan bahwa mereka merasakan mendapat dorongan kuat dari
orangtua mereka. Orangtua saya merupakan orangtua yang selalu mendukung anaknya
untuk berprestasi dan selalu memberikan motivasi dan pujian kepada anaknya.
#
Gaya Hidup Orangtua
Kebanyakkan
orangtua dari keluarga kreatif dapat menceritakan salah satu aspek dari
kehidupan merekayang tidak biasa.
#
Trauma
Anak
kreatif lebih banyak mengalami trauma dari anak biasa. Untuk trauma yang
mendalam saya belum pernah menghadapinya.
#
Dampak dari Sekolah
Sekolah
ataupun guru membantu siswa dalam meningkatkan kreativitas anak namun, dalam
studi ini jarang ditemukan. Mungkin jarang namun saat saya duduk di bangku SMP
saya sangat suka menggambar dan guru SMP kami dengan senang hati selalu
mengajari kami dan menyediakan waktu khusus bagi anak-anak yang mau belajar
lebih dalam tentang cara melukis.
#
Bekerja Keras
Kreativitas
lebih banyak merupakan hasil dari kerja keras. saya setuju dengan factor ini
karena segala upaya berpikir kreatif yang saya dapatkan dan lakukan biasanya
saya lakukan dengan kerjakeras.
#
Dominasi lateral
Beberara
teorikus berpendapat bahwa kekidalan lebih banyak ditemukan pada
pribadi-pribadi kreatif.
#
Perbedaan Jenis Kelamin
Gender
dari sample remaja tidak menunjukan ada perbedaan yang nyata dalam nilai
kreativitas.
#
Penilaian orangtua Mengenai Kreativitas Anak
Penilaian
dari orangtua dan saudara adalah salah satu hal yang saya lakukan sbelum saya
memperlihatkan produk kreativitas saya kepada orang lain.
#
Jumlah Koleksi
Makin
tinggi kreativitas remaja, makin banyak jumlah koleksi mereka.
Hubungan Antara Latar Belakang Keluarga dan
Kinerja Anak
Pada
umumnya tampak bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orangtua, makin baik
prestasi anak. yang menarik bahwa pendidikan ibu lebih jelas dan positif
hubungannya dengan prestasi anak dibandingkan pendidikan ayah. Saya kurang
setuju dengan pernyataan ini karena menurut saya ayah saya lebih banyak
memodeling pribadi yang kreatif dibandingkan dengan ibu saya walau tingkat
pendidikan mereka sama.
Sehubung
dengan sikap orangtua dalam pendidikan, data menunjukan bahwa perhatian
merupakan determinan yang positif dari kinerja kreatif seorang anak, akan
tetapi pendekatan otoriter mempunyai dampak yang sebaliknyarhadap kinerja anak.
Studi Tentang Keluarga Anak
Berbakat di Indonesia
Hasil
studi ini menunjukkan bahwa orangtua dari anak berbakat mempunyai tingkat
pendidikan, jabatan professional, dan penghasilan yang lebih tinggi. Ciri-ciri
anak yang menurut orangtua perlu dikembangkan dalam penelitian ini nyata bahwa
orangtua berbakat lebih mementingkan cirri “ ketekunan” dan “inisiatif”
dibandingkan orangtua pada kelompok anak yang memiliki kecerdasan rata-rata.
Mengembangkan Kreativitas Anak di
Rumah
Anak-anak
yang hidup dalam lingkungan yang merangsang dan tidak konversional akan belajar
menikmati keragaman, keterbukaan, dan orisinalitas. Kebebasan dan kesempatan
untuk melakukan macam-macam kegiatan. Disini penerapan-penerapan 4P sangat
perlu dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak.
Untuk
teori ini saya dan kakak saya jika ada waktu libur sering membuat kerajinan
tangan dari barang yang tidak dipakai dirumah dan membuatnya jadi hiasan. Selain
emmbuat kerajinan tangan dalam hal barang kami juga sering menyalurkan ide
kreatif saya dalam pembuatan makanan seperti kue dan jajanan untuk makan
bersama dengan orangtua.
Dampak Sikap Orangtua Terhadap Kreativitas
Anak
Beberapa
factor yang menentukan hubungan sikap orangtua secara langsung mempengaruhi
kreativitas anak mereka:
^kebebasan
^Respek
^Kedekatan
Emosional yang Sedang
^Prestasi
bukan Angka
^Orangtua
Aktif dan Mandiri
^menghargai
Kreativitas
Orangtua
saya meliputi point-point diatas dimana mereka memantau perkembangan kami dan
tidak memaksakan kehendak mereka kepada kami anak-anaknya. Tidak mempermasalahkan
nilai yang kami dapat namun melihat apakah perkembangan kami meningkat. Dan selalu
memberikan kami motivasi untuk melakukan hal lebih dari yang sudah kami
dapatkan dan supaya tidak cepat berpuas diri.
B. PERANAN SEKOLAH
Karakteristik Guru Anak Berbakat
Guru
yang baik menetukan tujuan dan sasaran belajar, membantu dalam pembentukan
nilai pada anak, memilih pengalaman belajar, menentukan metode atau strategi
mengajar, dan paling penting menjadi model prilaku bagi siswa. Ciri guru anak
berbakat dihimpun oleh Davis:
#
Sikap demokratis
#Ramah
dan memberi perhatian perorangan
#Sabar
dan memiliki minat luas
#Penampilan
yang menyenangkan
#memiliki
rasa humoris
#
memberi perhatian terhadap masalah anak
#menggunakan
penghargaan dan pujian
#kemahiran
yang luar biasa dalam mengajar subjek tertentu.
Ketika
saya bersekolah di Perguruan Kalam Kudus, saya merasa bahwa guru-guru disana
memiliki criteria diatas. Di sekolah saya semasa SD dan SMP saya di berikan
motivasi untuk meningkatkan kreativitas saya baik dalam menggambar dan membuat
prakarya. Agak berbeda dengan Sekolah saya semasa SMA di SMAN 12 medan dimana
guru-guru terkesan kurang peduli terhadap muridnya. Dan hanya menuntu murid
mamapu menguasai materi pelajaran. Sehingga saya pada SMA hanya menuntut saya
mengerti materi tanpa proses belajar yang menyenangkan yang menuntut
kreativitas dari seorang pengajar.
C. Peran Masyarakat
Kebudayaan
creativogenic menurut Ariety mempunyai karakteristik sebagai berikut:
^tersedianya
sarana prasarana kebudayaan
^Keterbukaan
Terhadap rangsangan Kebudayaan
^Penekanan
pada Becoming
^Kebebasan
^Menghargai
kebudayaan yang berbeda
^Toleransi
dan minat terhadap pandangan divergen
^interaksi
antar pribadi-pribadi yang berarti
^Adanya
insentif
Kesembilan
factor tersebut merupakan penunjang tetapi yang paling menentukan adlaah
unusur-unsur intrapsikis individu, seperti rada aman dan bebas secara
psikologis.
Kita
tidaknya hanya bersikap kreatif dalam keluarga dan untuk diri sendiri tetapi
juga untuk lingkungan masyarakat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar